PT TIRA Austenite Tbk resmi menjalin kolaborasi dengan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) sebagai bagian dari pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan. Inisiatif ini berfokus pada upaya pelestarian orang utan di Kalimantan Timur, khususnya melalui dukungan terhadap kegiatan rehabilitasi di Pusat Rehabilitasi Orang Utan Samboja Lestari.
Dalam kunjungan resmi tersebut, tim TIRA yang dipimpin oleh Direktur Utama Bapak Totok Indratno bersama jajaran direksi dan manajemen disambut langsung oleh drh. Agus Irwanto dari BOSF. Turut hadir dalam rombongan, Direktur Bapak Soeseno Adi, Regional Manager 3 Steel Division Bapak Asmad Baidowi, Sales Executive Balikpapan Bapak Seno Priyono, Sales Executive Balikpapan Bapak Moh. Irfan Jupri, Corporate Communication & Government/Institution Relation Department Head Bapak Muliadi Suwandji, serta perwakilan dari divisi Corporate Communication & Government/Institution Relation, Arie Gustav Dwianjasmara.
Dalam pemaparannya, drh. Agus Irwanto menjelaskan bahwa populasi orang utan di Samboja saat ini mencapai sekitar 4.000 individu. Meski jumlah tersebut tampak besar, spesies ini tetap dikategorikan sangat rentan punah. BOSF, menurutnya, berperan seperti “sekolah” bagi orang utan yang tidak dapat bertahan di habitat aslinya. Beberapa berhasil dilepasliarkan ke hutan, sementara lainnya dirawat seumur hidup karena kondisi tertentu. “Bahkan ada beberapa pasangan orang utan yang kami upayakan tidak bereproduksi karena tingkat stres dan baby blues pada induk sangat tinggi,” ujarnya.
Direktur Utama PT TIRA Austenite Tbk, Bapak Totok Indratno, menyampaikan bahwa dukungan ini merupakan bentuk nyata kepedulian perusahaan terhadap pelestarian lingkungan hidup. “Sebagai bagian dari dunia industri yang memiliki tanggung jawab sosial, kami ingin hadir bukan hanya melalui produk dan layanan, tetapi juga lewat kontribusi nyata terhadap keberlanjutan. Upaya konservasi ini bukan hanya tentang menyelamatkan satwa, tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem yang menjadi paru-paru dunia,” tuturnya.
Melalui kemitraan ini, TIRA menyalurkan dukungan finansial yang akan digunakan oleh BOSF untuk kegiatan perawatan, rehabilitasi, pelepasliaran orang utan, serta pelestarian ekosistem hutan konservasi. Selain itu, program ini juga mencakup kegiatan edukasi bagi masyarakat sekitar agar semakin sadar akan pentingnya menjaga keberlanjutan satwa dilindungi.
Inisiatif ini mempertegas komitmen TIRA dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) No. 17 – Partnership for the Goals, yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan keberlanjutan. Bagi TIRA, kerja sama dengan BOSF merupakan bentuk nyata penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang tidak hanya memperkuat reputasi perusahaan, tetapi juga mendukung keberlangsungan bisnis di tengah tuntutan global terhadap praktik industri yang bertanggung jawab.
Melalui langkah ini, PT TIRA Austenite Tbk berharap dapat memberikan kontribusi jangka panjang bagi pelestarian orang utan dan ekosistem hutan di Kalimantan Timur, serta menginspirasi pelaku usaha lain untuk turut berperan aktif dalam menjaga warisan alam Indonesia. (AG)









